Kamis, 09 Februari 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU HAMIL DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS AJANGALE KABUPATEN BONE



HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU HAMIL DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS
AJANGALE KABUPATEN BONE

Arni1, Eddyman W. Ferial2, Jamila Kasim3

1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar
2 Universitas Hasanuddin Makassar
3 STIKES Nani Hasanuddin Makassar

(Alamat Korespondensi : arni_muaniezt@yahoo.co.id / 085394445716)

ABSTRAK

Gizi dan Nutrisi ibu hamil merupakan hal penting yang harus dipenuhi selama kehamilan berlangsung.  Resiko akan kesehatan janin yang sedang dikandung dan ibu yang mengandung akan berkurang jika ibu hamil mendapatkan gizi dan nutrisi yang seimbang. Oleh karena itu, keluarga dan ibu hamil haruslah memperhatikan mengenai hal ini. Gizi atau nutrisi ibu hamil kondisinya sama saja dengan pengaturan gizi mengenai pola makan yang sehat. Cuman saja, ibu hamil harus lebih hati-hati dalam memilih makanan karena mengingat juga kesehatan janin yang sedang dikandungnya.Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan perilaku ibu hamil dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dengan status gizi ibu hamil di Puskesmas Ajangale.Desain yang digunakan adalah cross sectional, besar sampel 33 orang yang pemilihannya dilakukan dengan cara purposive sampling. Penelitian ini telah dilaksanakan pada 18 Juli sampai dengan 10 Agustus di Puskesmas Ajangale Kabupaten Bone. Variabel independen adalah pengetahuan dan perilaku ibu hamil dalam memenuhi nutrisi, variabel dependennya adalah status gizi ibu dengan menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan P £ 0,05.Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan tentang nutrisi dengan status gizi (P = 0,004), dan perilaku dalam memenuhi nutrisi dengan status gizi (P = 0,009).Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetauan dan  perilaku ibu hamil dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dengan status gizi ibu.

Kata Kunci : Pengetahuan, Perilaku Ibu Hamil, Nutrisi, Status Gizi

 









 PENDAHULUAN

WHO (World Health Organization) menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, dan 350 Kkal sehari pada trimester II dan III (Waryana, 2010). Menurut badan kesehatan dunia WHO melaporkan bahwa ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 35-75% (Purwoko, dkk, 2011). Menurut penelitian yang dilakukan di Boston tahun 2005 menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kurang gizi dapat melahirkan bayi lahir mati, meninggal setelah beberapa hari lahir, dan bayi lahir dengan kecacatan (Anastasya, 2013).
Menurut penelitian yang dilakukan di Jawa Tengah tahun 2010 menunjukkan dari sampel 357 ibu hamil, ada 69 ibu hamil (19,33%) yang mengalami kekurangan gizi dalam kehamilan (Yulianti, dkk, 2010). Presentase ibu hamil yang mengalami masalah gizi dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2006 sebesar 20% (Yulianti, dkk,2010). Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru jumlah ibu hamil yang mengalami kurang gizi pada tahun 2011 ada sebanyak 2434 orang (Anastasya, 2011
Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 cakupan kunjungan ibu hamil ada 87,49 %, di Kota Manado ada 89,66 %. Berdasarkan dari data awal yang dilakukan peneliti, Bulan Januari - April tahun 2013 ada sebanyak 369 ibu hamil di Puskesmas Bahu Kota Manado. Ada sekitar 15-20 ibu hamil setiap hari yang datang memeriksakan kehamilan mereka disana, dan sesuai yang ditinjau oleh peneliti dari 2 ibu hamil yang ditanyakan peneliti, mereka belum terlalu memahami tentang pemenuhan gizi yang tepat selama kehamilan mereka sepertihanya mengetahui 4 sehat 5 sempurna saja makanan yang diperlukan dalam kehamilan.
Berdasarkan data yang diambil dari rekam medik Puskesmas Ajangale Kab. Bone, jumlah ibu hamil dari tahun 2012 sebanyak 441 jiwa, dan dari tahun 2013 sebanyak 440 jiwa.
Data di atas memberikan gambaran bahwa masalah gizi ibu hamil sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin maka peneliti merasa tertarik untuk mengetahui gambaran status gizi pada ibu hamil di Puskesmas Ajangale Kab.Bone.
Jika ibu hamil tidak mengalami berbagai macam gejala seperti anemia, gusi berdarah dan gejala lainnya, maka ibu hamil tersebut dapat dikatakan telah mencukupi kebutuhan akan gizi dan nutrisinya. Hal yang lebih penting untuk mengecek kecukupan nutrisi selama kehamilan adalah tentunya melalui perkembangan berat badan selama kehamilan.  

BAHAN DAN METODE
Lokasi, Populasi, dan Sampel
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriktif analitik dengan metode cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku ibu hamil dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dengan status gizi ibu hamil.
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 Juli sampai 10 Agustus di Puskesmas Ajangale Kabupaten Bone 2014.
Populasi pada ibu hamil di puskesmas Ajangale Kab. Bone pada tahun 2014 sebanyak 440 jiwa dan besar sampel sebanyak 33 reponden.
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.   Kriteri Inklusi
a.   Ibu hamil di puskesmas Ajangale Kabupaten Bone
b.   Bersedia menjadi responden
c.   Dapat berkomunikasi dengan baik.
2.   Kriteria Eksklusi
a.   Ibu hamil bukan di Puskesmas Ajangale Kaupaten Bone.
b.   Tidak bersedia menjadi responden
c.   Tidak mampu berkomunikasi dengan baik.

Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah memberikan koesioner kepada responden. Data yang dikumpulkan dimulai dari pengumpulan data awal di Puskesmas Ajangale, kemudian data selanjutnya dari kuesioner yang di maksudkan untuk mengetahui pengetahuan dan perilaku ibu hamil dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dengan status gizi ibu hamil. Pada saat pengumpulan data, peneliti menjelaskan waktu, tujuan, dan manfaat kepada calon responden, dan jika mereka bersedia maka pengumpulan data dimulai.



Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan secara manual (Dengan mengisi kuesioner yang disediakan). Adapun langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut:
1.   Seleksi
Merupakan pemilihan untuk mengklasifikasikan data menurut kategori.
2.   Edit
Editing dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang sudah diisi, meliputi kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap jawaban.
3.   Kodding
Kodding merupakan tahap selanjutnya yakin dengan memberi kode pada jawaban responden.
4.   Tabulasi data
Setelah dilakukan editing dan kodding, dilanjutkan dengan pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian

Analisis Data
1.   Analisis Univariat
Dilakukan terhadap tiap-tiap variabel dari hasil penelitian untuk melihat distribusi frekuensi dan presentase dari setiap variabel data
2.   Analisis Bivariabel
Untuk mengetahui perbandingan dari setiap variabel dependen dan variabrl independen yang di uji statistik uji  chi-square dengan tingkat kemaknaan P < 0,05. Uji statistik menggunakan komputer program SPSS

HASIL PENELITIAN
1.   Analisis Univariat
Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Puskesmas Ajangale Kab. Bone
Kelompok Umur (Tahun)
n
%
<25 tahun
7
21,2
25-30 tahun
14
42,4
>30 tahun
7
21,2
Jumlah
33
100

Berdasarkan Tabel 1, menunjukkan bahwa dari 33 responden, kelompok umur responden terbanyak adalah 25-30 tahun sebanyak 14 (42,4%) responden, kelompk umur <25 tahun sebanyak 12 (36,4%) responden dan kelompok umur >30 tahun sebanyak 7 (21,2%) responden.

Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Di Puskesmas Ajangale Kab. Bone
Kelompok Pendidikan
n
%
SD
7
21,2
SMP
5
15,2
SMA
14
42,2
Perguruan Tinggi
7
21,2
Jumlah
33
100

Berdasarkan Tabel 2, menunjukkan bahwa dari 33 responden, kelompok pendidikan terbanyak adalah kelompok prndidikan SMA sebanyak 14 (42,4%) responden, kelompok pendidikan SD dan perguruan tnggi masing-masing sebanyak 7 (21,2%) responden dan kelompok pendidikan SMP sebanyak 5 (15,2%).

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Gizi di Puskesmas Ajangale kab. Bone
Status Gizi
n
%
Baik
26
78,8
Kurang
7
21,2
Jumlah
33
100

Pada  Tabel 3, menunjukkan bahwa dari 33 responden, yang menunjukkan status gizi terpenuhi sebanyak 26 (78,8%) responden, dan yang menunjukkan status gizi kurang sebanyak 7 (21,2%) responden.

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan di Puskesmas Ajangale Kab. Bone
Pengetahuan
n
%
Cukup
25
75,8
Kurang
8
24,2
Total
33
100

Pada tabel 4 menunjukkan bahwa dari 33 responden, yang menunjukkan pengetahuan yang cukup sebanyak 28 (75,8%) responden sedangkan yang menunjukkan pengetahuan kurang sebanyak 8 (24,2%) responden.

Tabel 5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku di Puskesmas Ajangale Kab. Bone
Perilaku
n
%
Baik
24
72,7
Kurang
9
27,3
Jumlah
33
100

Pada tabel 5 menunjukkan bahwa dari 33 responden, yang menunjukkan sikap yang baik sebanyak 24 (72,7%) responden sedangkan yang menunjukkan sikap yang kurang baik sebanyak 9 (27,3%) responden.
2.   Analisis Bivariabel
Tabel 6 Berdasarka Hubungan Pengetahuan Dalam Memenuhi Kebutuhan nutrisi Dengan status gizi Ibu di Puskesmas Ajangale Kab. Bone

Pengetahuan
Status Gizi
Baik
Kurang
Baik
Total
n
%
n
%
n
%
Cukup
23
69,7
2
6,1
25
75,8
Kurang
3
9,1
5
15,2
8
24,2
Jumlah
26
78,8
7
21,2
33
100
ρ  = 0,004,  α = 0,005

Berdasarkan data dari tabel diatas dari 33 responden terdapat 8 responden (24,2%) dengan pengetahuan kurang dimana status gizi kurang baik terpenuhi  sebanyak 5 responden (15,2%)  dan status gizi baik sebanyak 3 responden (9,1%). Sedangkan responden dengan pengetahuan cukup sebanyak 25 responden (75,8%) dimana status gizi kurang baik sebanyak 2 responden (6,1%) dan status gizi baik sebanyak 23 responden (69,7%). Setelah dilakukan uji statistik dengan fisher exact test diperoleh nilai p = 0,004 < α (0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Hubungan  yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dengan status gizi ibu hamil di Puskesmas Ajangale Kab.Bone.

Tabel 7 Distriusbusi Frekuensi Resaponden Berdasarkan Hubungan Perilaku Dalam Memenuhi kebutuhan Nutrisi dengan Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Ajangale Kab.Bone
Pengetahuan
Status Gizi
Baik
Kurang
Baik
Total
n
%
n
%
n
%
Baik
22
66,7
2
6,1
24
72,7
Kurang
4
12,1
5
15,2
9
27,3
Total
26
78,8
7
21,2
33
100
ρ  = 0,009 α = 0,05

Berdasarkan data dari tabel diatas dari 33 responden terdapat  9 responden (27,3%) dengan perilaku kurang baik dimana status gizi kurang baik sebanyak 5 responden (15,2%)  dan status gizi baik sebanyak 4 responden (12,1%). Sedangkan responden dengan perilaku baik sebanyak 24 responden (72,7%) dimana status gizi kurang baik sebanyak 2 responden (6,1%) dan status gizi baik sebanyak 22 responden (66,7%). Setelah dilakukan uji statistik dengan fisher exact test diperoleh nilai p = 0,009 < α (0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Hubungan  yang signifikan antara perilaku ibu hamil dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dengan status gizi ibu hamil di Puskesmas Ajangale Kab.Bone.

PEMBAHASAN
1.   Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil dalam Memenuhi Kebutuhan Nutrisi dengan Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Ajangale Kab.Bone
Dari 33 responden terdapat 8 responden (24,2%) dengan pengetahuan kurang dimana status gizi kurang baik  sebanyak 5 responden (15,2%)  dan status gizi baik sebanyak 3 responden (9,1%). Sedangkan responden dengan pengetahuan tcukup sebanyak 25 responden (75,8%) dimana status gizi kurang baik sebanyak 2 responden (6,1%) dan status gizi baik  sebanyak 23 responden (69,7%). Pada hasil penelitian yang dilakukan didapatkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang status gizi. Hal ini yang menyebabkan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang kurang baik masih sangat banyak terjadi. Namun demikian masih ada juga yang pengetahuannya kurang tetapi terdapat 3 responden yang memiliki status gizi yang baik. Pengetahuan yang tinggi akan menunjang terwujudnya perilaku yang baik pula. Semakin tinggi pengetahuan, semakin luas pula pemahaman tentang sikap dan perilaku individu terhadap apa yang dihadapinya, sehingga diharapkan individu mampu mengambil keputusan dalam setiap tindakan yang akan dilakukan pada saat sakit termasuk dalam hal ini adalah pengambilan keputusan yang tepat dalam penanganannya. Hal ini sejalan menurut Wawan dan Dewi (2011)
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Sehingga peneliti bersumsi bahwa semakin rendah tingkat pengetahuan seseorang maka semakin berpotensi status gizi tidak terpenuhi.
Menurut Jones dan Beck (1996) pengalaman belajar misalnya dalam mengikuti berbagai kegiatan dalam bentuk penyuluhan-penyuluhan tentang gizi yang di berikan oleh tenaga kesehatan yang di kembangkan akan memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman belajar dalam bentuk penyuluhan ini akan dapat mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan nalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang keperawatan.
Untuk meningkatkan pengetahuan tentang nutrisi masa hamil ini, ibu hamil harus terus berusaha dan aktif mengisi diri dengan banyak membaca terutama buku kesehatan yang membahas tentang nutrisi masa hamil maupun melalui berbagai media (TV, Radio, Koran, Majalah). Dan secara khusus informasi mengenai nutrisi masa hamil ini bisa diperoleh di dalam KMS ibu hamil yang berisi petunjuk tentang makanan/nutrisi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil dan hendaknya ibu hamil mengikuti anjuran tersebut.
2.   Hubungan Perilaku Ibu Hamil dalam Memenuhi Kebutuhan Nutrisi dengan Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Ajangale Kab.Bone
Dari 33 responden terdapat  9 responden (27,3%) dengan perilaku kurang baik dimana status gizi kurang baik sebanyak 5 responden (15,2%)  dan status gizi baik sebanyak 4 responden (12,1%). Sedangkan responden dengan perilaku baik sebanyak 22 responden (66,7%) dimana status gizi kurang baik sebanyak 2 responden (6,1%) dan status gizi baik sebanyak 22 responden (66,7%). Pada hasil penelitian yang dilakukan didapatkan sebagian besar responden memiliki perilaku yang kurang baik terhadap status gizi. Sehingga pemenuhan kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Menurut Djamaludin Ancok (1985) menyatakan bahwa selain pengetahuan faktor lain yang mempengaruhi sikap seseorang adalah keyakinan subyektif terhadap hal tersebut. Artinya walaupun seseorang mempunyai pengetahuan baik atau cukup terhadap sesuatu hal, orang itu juga ingin mengetahui bagaimana orang lain yang berpengaruh dalam kehidupannya memandang hal tersebut. Kondisi inilah yang menimbulkan norma subyektif. Pendapat ini didukung oleh Azwar S (1995) dengan pendapatnya orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial yang mempengaruhi sikap seseorang. Sarwono S (1997) mengungkapkan, bila lingkungan memberikan dukungan positif maka sikap atau perilaku yang sudah positif akan dipertahankan, sedangkan bila keberatan dan kritik dari lingkungan terutama dari kelompok maka biasanya adopsi itu tidak jadi dipertahankan dan individu bisa kembali ke sikap atau perilaku semula.
Selain faktor pendidikan, pengalaman pribadi juga menentukan sikap ibu hamil. Pengalaman adalah segala sesuatu yang pernah dialami atau dirasakan (Peter Salim, Yeni Salim, 1990). Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk dapat mempunyai tanggapan dan penghayatan, seseorang harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan obyek psikologis. Tanggapan dan penghayatan tersebut akan membentuk sikap baik positif maupun negatif tergantung pada berbagai faktor. Middlerook (1974) mengatakan bahwa tidak adanya pengalaman sama sekali dengan suatu obyek psikologis cenderung akan membentuk sikap negatif terhadap obyek tersebut.
Sikap yang baik akan menunjukkan perilaku yang baik, semakin baik sikap seseorang maka semakin baik pula perilaku dimana dalam melakukan sesuatu dapat di capai dengan baik. Hal ini sejalan menurut Azwar (1995) dalam Budiman dan Riyanto (2013) sikap dikategorikan menjadi tiga orientasi pemikiran yaitu berorientasi pada respon, berorientasi pada kesiapan respon dan berorientasi pada skema triadik. Dimana sikap yang berorientasi pada respon adalah mendukung atau memihak atau tidak memihak pada objek. Dan menurut Fishbein dan Ajsen (1975) dalam Budiman dan Riyanto (2013) sikap adalah suatu predisposisi yang dipelajari untuk merespons secara positif atau negatif terhadap suatu objek, situasi, konsep atau orang. Sehingga peneliti bersumsi bahwa semakin baik sikap seseorang maka semakin patuh dalam menkosumsi tablet besi.
Tingkatan untuk terwujudnya suatu tindakan nyata dalam memenuhi nutrisi, melalui beberapa tahap yaitu (1) Mengenal dan memilih makanan yang bergizi (2) Dapat melakukan sesuatu dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh berhubungan dengan bagaimana menyimpan maupun mengolah makanan sehingga tidak mengurangi nilai gizinya (3) Apabila seorang ibu hamil telah dapat melakukan sesuatu dengan benar dalam memenuhi nutrisinya secara otomatis itu sudah merupakan kebiasaan tanpa menunggu perintah atau ajakan orang lain  (4) Ibu hamil telah dapat beradaptasi (suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik) artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakannya, misalnya ibu hamil dapat memilih dan memasak makanan yang bergizi tinggi berdasarkan bahan-bahan yang murah dan sederhana (Wawan dan Dewi, 2011).
Tindakan nyata dalam memenuhi status gizi inilah yang sangat menentukan kenaikan atau menurunkan berat badan yang terjadi pada ibu hamil terkait dengan kesadaran untuk menjaga kehamilan dan dapat melalui proses persalinan yang diharapkan karena walaupun pengetahuan dan sikapnya baik tetapi ibu hamil itu sendiri tidak merealisasikannya dalam bentuk tindakan, hal tersebut sangat mempengaruhi status gizi yang dimiliki sehingga perlu adanya dukungan fasilitas maupun dukungan dari orang-orang terdekat untuk terbentuknya suatu tindakan.
Ibu hamil yang ingin status gizinya baik otomatis akan berusaha untuk memenuhi gizi sehari-harinya dengan makanan atau dengan pola menu yang dianjurkan sehingga dampak dari status gizi kurang dapat diminimalkan yang secara tidak langsung dapat menekan angka kematian ibu maupun bayi.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut :
Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan status gizi ibu  dengan tingkat kemaknaan (ρ= 0,004) disebabkan karena sebagian besar responden dengan latar belakang SLTA dan banyaknya media informasi, semakin tinggi tingkat pengetahuan semakin luas pemahaman terhadap masalah sehingga akan mempengaruhi pengambilan keputusan dalam memenuhi nutrisi, perilaku dan status gizi dengan tingkat kemaknaan (p = 0,009) disebabkan karena adanya persepsi, keyakinan dan pengalaman yang mendasar terbentuknya sikap untuk menghindari akibat gizi kurang.

SARAN
1.   Perlu penekanan informasi oleh tenaga kesehatan tentang pentingnya nutrisi masa hamil dan akibat yang ditimbulkan dengan meningkatkan minat baca ibu hamil atau melalui berbagai media dan penyuluhan yang dapat dilaksanakan 2 minggu sekali pada saat kunjungan ibu hamil di Puskesmas Ajangale kab.Bone
2.   Perlu pemantauan status gizi ibu hamil pada awal kehamilan maupun selama hamil untuk mencegah status gizi kurang di Puskesmas Puskesmas Ajangale kab.Bone  pada khususnya dan untuk menekan AKI dan AKB di Bone pada umumnya.
3.   Perlu penelitian lebih lanjut tentang status gizi ibu hamil dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya


DAFTAR PUSTAKA

Anonimilty,(2012).   Nutrizi Ibu Hamil. http://id.wikipedia.gizi/wiki/Gizi_nutrisi 2012   diakses pada tanggal 14 mei 2014.

Anonimility,(2013). Kejadian status gizi pada ibu hamil http://wikipedia.gizi/wiki/ kejadian_status gizi 2013. Diakses 15 mei 2011

Anastasia P.G.Goni dkk.2013. Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Status Gizi Selama Kehamilan.(http//eprints.undip.ac.id) diakses pada tangggl 14 mei 2014
Barasi E. Marey. 2009. At a Glance Ilmu gizi. Penerbit Erlangga. Ciracas, Jakarta

Hidayat,A.Azis Ainul. 2009. Metode Penelitian Keperawatan Dan Tekhnik Analisis Data. Salemba Medika. Jakarta

Muliarini Prita . 2010. Pola Makan Dan  Gaya  Hidup Sehat Selama  Kehamilan . Nuha Medika. Yogyakarta

Nursalam. 2011. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keparawatan. Salemba Medika. Jakarta

Proverawati Atikah, dan Erna Kusumawati. 2011 .Ilmu Gizi Untuk Keperawatan  dan Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta

Saryono dan Mekar Dewi Anggara 2013.Metodolgi penelitian kulitatif dan Kuantitatif. Nuha Medika. Yogyakarta

Supriasa Dewa Nyo, dkk .2012. Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran. Jakarta

Suriyanto. 2011. Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku. Bogor. Jakarta

Wawan. A dan Dewi M, 2011. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Manusi. Nuha Medika. Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar